7 Point Pleidoi Kuat Ma’ruf dari Perselingkuhan sampai Pisau Dapur

Tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kuat Ma’ruf sampaikan pleidoi dari muka sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Januari 2023. Berikut lis pembelaan penasehat hukum Kuat Ma’ruf dalam pledoinya.
1.Dakwaan Perselingkuhan Tidak Betul
Penasehat Hukum Kuat Ma’ruf mengatakan jika dakwaan perselingkuhan di antara client-nya dengan Putri Candrawathi tidak berdasarkan. Penasehat Hukum menentang hasil test poligraf. Argumennya, pakar poligraf, Aji Febriyanto, benarkan pemaksaan pengecekan dalam test poligraf ke saksi Putri Candrawasih. Hingga, ada desakan di tengah-tengah keadaan Putri Candrawati yang sedang trauma itu, test itu dipastikan tidak sesuai proses.
2. Kuat Ma’ruf Tidak Mempunyai Pola
Kuat Ma’ruf dalam persidangan akui tak pernah bermotif apa saja dalam kasus Brigadir J. Ini ditunjukkan dengan info saksi Daden Miftahul Haq, jika saat sebelum pergi ke Rumah Duren Tiga, Kuat dan Yosua masih bergabung dan ketawa bersama.
3. Tidak Tahu masalah Penyelamatan Senjata Brigadir J
Awalnya Penuntut Umum memberi tuntutan ke Kuat jika dia ketahui senjata Steyr AUG ditangkap oleh saksi Ricky Rizal.
Tetapi , dalam pledoinya, Kuat tidak ketahui hal itu karena dia tidak menyaksikan Ricky Rizal amankan senjata itu.
4. Tidak Pernah Berjumpa Ferdy Sambo
Gareth Bale Akan Tampil di Kompetisi Golf PGA Tur di California Awalnya Februari
Menurut Penasihat Hukum, Ini ditunjukkan dengan info langsung dari Ferdy Sambo pada persidangan 7 Desember 2022, jika Ferdy Sambo tak pernah berbicara dengan Kuat Ma’ruf. Penasihat Hukum Kuat menentang ada tatap muka Kuat dan Ferdy Sambo di dalam rumah Saguling, yang ditunjukkan dengan rekaman CCTV.
Kuat disebutkan ketahui pembicaraan Ricky Rizal dengan Richard Eliezer mengenai gagasan pembunuhan Brigadir J. Walau sebenarnya berdasarkan penjelasan saksi Putri Candrawatipada tanggal 12 Desember, Putri tidak paham status Kuat Ma’ruf.
5.Pisau Dapur untuk Membuat perlindungan Diri
Penasehat Hukum Kuat Ma’ruf menjelaskan pisau yang dibawa Kuat bukan disiapkan untuk gagasan pembunuhan, cuma untuk jaga diri dari konflik Yosua dan Ferdy Sambo. Pisau buah yang dibawa Kuat bukan disiapkan dari Magelang, tetapi telah disimpan di mobil Lexus yang disebut mobil operasional di Magelang.
6. Kuat Tidak Pernah Dijanjikannya Uang
Ferdy Sambo pernah akui memberi uang ke beberapa tersangka untuk mengongkosi keluarganya.
Tetapi, Kuat menentang ada pemberian uang itu sebesar lima ratus juta rupiah yang disebutkan Ferdy Sambo. Kuat akui cuma terima Smartphone Iphone 13 Pro Max karena ada peluang jika Handphonenya akan diambil alih
7. Bukan Orang yang Manipulatif
Walau mempunyai intelegensia yang rendah, Kuat bukan seseorang yang manipulatif. Ini berdasar info saksi pakar psikologi forensik, Reni Kusumawardhani.
Beskal memiliki pendapat tinggi rendahnya yang kami sampaikan ke majelis hakim pada tersangka Richard Eliezer telah penuhi azas kejelasan hukum.
Beskal memandang rincian team penasihat hukum Richard Eliezer tidak mempunyai dasar yuridis yang kuat, yang bisa dipakai untuk menggugurkan tuntutan.
Pengangkutan amicus curiae itu dilaksanakan sebagai wujud usaha pelindungan pada Richard Eliezer.
Dalam tuntutannya, beskal mengaitkan Richard Eliezer sudah penuhi elemen tindakan pembunuhan merencanakan.
Beskal menjelaskan kuasa hukum bahkan juga memberikan dukungan ketakjujuran Putri Candrawathi dan memberikan kekeliruan ke Yosua.
Beskal menjelaskan pleidoi Putri Candrawathi tidak mempunyai dasar yuridis yang kuat untuk menggugurkan surat gugatan.
Beskal menjelaskan team kuasa hukum Putri Candrawathi menunjukkan sikap tidak professional dengan turut berperan dalam mempetahankan dusta.
Menurut beskal info pakar psikologi forensik dalam kasus Putri Candrawathi tidak berkaitan jadi alat bukti.
Erasmus memandang Richard Eliezer telah membedah kebenaran dibalik kasus pembunuhan Yosua.
Beskal menunjuk Putri Candrawathi justru tidak berbicara jujur dan ketakjujuran ini disokong oleh team kuasa hukumnya.