Anthony Fauci Meminta Donald Trump Mengajak Simpatisannya Vaksinasi COVID 19

Anthony Fauci Meminta Donald Trump Mengajak Simpatisannya Vaksinasi COVID 19

Penasihat Klinis Gedung Putih, Anthony Fauci, optimis angka vaksinasi COVID-19 di Amerika dapat dipertingkat kembali. Satu diantaranya dengan mengikutsertakan bekas Presiden Amerika Donald Trump. Menurut Fauci, Donald Trump dapat merayu beberapa simpatisannya untuk ingin ikuti vaksinasi COVID-19.

Menteri PUPR Tekankan Tidak Bisa Ada Project Infrastruktur yang Terbengkalai pada 2024

Fauci menerangkan, keterkaitan Donald Trump dapat tingkatkan angka vaksinasi COVID-19 karena ada banyak Republikan yang malas divaksinasi. Menurut survey dari Marist Poll, setengah dari pria Amerika yang mengeklaim dianya sebagai Republikan mengatakan tidak mempunyai gagasan untuk ikuti vaksinasi COVID-19.

“Menurut saya keterkaitan Donald Trump dapat bawa peralihan. Ia ialah figure yang paling terkenal. Ia akan menolong untuk membikin simpatisannya ingin divaksinasi,” tutur Fauci, diambil dari CNN, Senin, 15 Maret 2021.

Fauci akui sering bingung ada orang yang tidak ingin divaksinasi karena hanya tujuan politik yang lain. Menurut dia, keadaan kesehatan semestinya dipisah dari masalah politik. Tetapi, karena kondisinya telah terlanjur semacam itu, Fauci menjelaskan kontribusi apa saja akan bernilai untuk tingkatkan vaksinasi COVID-19 di Amerika.

Seperti dijumpai, saat Donald Trump masih jadi Presiden Amerika, dia bukan figure yang seutuhnya taat pada prosedur kesehatan. Dia seringkali menyalahi prosedur sebab menganggap tak perlu mengikutiinya. Salah satunya yang tersering dia mushalla ialah kewajiban menggunakan masker.

Kelalaiannya membuat Donald Trump sempat terjangkit COVID-19. Walaupun demikian, hal itu tidak mengganti langkah penglihatanya pada COVID-19. Dia bahkan juga berulang-kali menekan Amerika longgarkan limitasi sosial supaya aktivitas ekonomi dapat kembali dipacu.

Bekas Presiden AS Donald Trump bicara di Conservative Political Action Konferensi di Orlando, Florida, AS 28 Februari 2021. [REUTERS / Joe Skipper]Sikapnya berbeda saat dianya tidak lagi jadi Presiden Amerika. Dalam Pertemuan Konvensional pada Februari lalu, dia minta masyarakat Amerika untuk ikuti vaksinasi COVID-19. Hal tersebut jadi pertamanya kali Donald Trump langsung ajak masyarakat untuk ingin divaksinasi.

“Ikuti vaksinasi COVID-19 itu semestinya tidak perlu dipikir kembali. Saya tidak memahami apa permasalahannya. Ini ialah vaksin yang dapat selamatkan beberapa orang,” tutur Fauci yang Direktur Institute Penyakit Menyebar dan Alergi Amerika.

Donald Trump diberitakan telah terima vaksin COVID-19 saat sebelum akhiri periode kepresidenannya. Tetapi, jika ingin turut serta dalam kampanye vaksinasi COVID-19, dia dapat ikuti jadwal bekas Presiden Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton, dan Jimmy Sewa yang hendak mempromokan vaksinasi COVID-19.

Per informasi ini dicatat, angka vaksinasi COVID-19 harian di Amerika telah sentuh 2,tiga juta suntikan setiap hari. Angka itu 800 ribu semakin besar dibanding sasaran yang diputuskan Presiden Joe Biden Januari lalu, 1,lima juta suntikan setiap hari. Adapun jumlah jumlah vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan ialah 107 juta jumlah dari keseluruhan 135 juta jumlah yang sudah dialokasikan.

“Bila angka itu stabil, seperti kata Presiden Biden, kita akan rasakan normalitas di pada 4 Juli 2021 kelak (Hari Kemerdekaan Amerika). Tetapi, kami tidak mau meleng,” tutur Fauci masalah vaksinasi COVID-19 dan Donald Trump.