Resik Lawon Bersihkan Kain Kafan Adat Mendekati Bulan Ramadan di Banyuwangi

Salah satunya upacara tradisi yang berada di Banyuwangi untuk menyongsong hadirnya bulan Ramadan ialah Resik Lawon. Adat ini asal dari kata resik yang bermakna bersihkan dan lawon bermakna kain kafan. Bisa disimpulkan jika Resik Lawon ialah upacara bersihkan kain kafan putih dalam pusara buyut.
Adat ini dilaksanakan di salah satunya wilayah di Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Jawa Timur. Resik Lawon jadi adat turun-temurun yang telah dilaksanakan semenjak beberapa ratus tahun kemarin dan exist sampai sekarang ini.
Resik Lawon dilaksanakan tiap bulan Ruwah dalam kalender Jawa bersamaan di tanggal 12-15 Ruwah yang jatuh di hari Kamis atau Minggu dalam menyongsong hadirnya bulan Ramadan. Beberapa aktor adat ini ialah beberapa orang yang yakini mengenai beberapa hal mistik atau magic.
10 Bukti Menarik Manchester United Taklukkan Fulham 3-1 di Perempat Final FA Cup
Adat Resik Lawon. ANTARA
Beberapa aktor benar-benar junjung tinggi ritus ini dan mempunyai kewajiban selalu untuk melakukan. Bila tidak melakukan, beberapa aktor yakin jika Buyut Cungking akan geram dan datangkan bencana atau kemalangan, seperti d ikutip unej.ac.id.
Penerapan adat Resik Lawon terbagi dalam tahapan-tahapan. Terlebih dulu, figur tradisi atau figur warga akan bergabung di Balai Judul untuk lakukan permufakatan yang mengulas mengenai pembangunan panitia, peralatan, proses penerapan, dan bantuan warga. Adapun, peralatan yang perlu dipersiapkan ialah kafan atau lawon, benang jahit, jarum jahit, pring atau bambu, dan tali tampar hitam (lagur). Selesai permufakatan, tingkatan setelah itu memutuskan hari realisasinya hingga sehari mendekati hari penerapan bisa dilaksanakan penyiapan upacara dengan masak.
Pada harinya, sesudah lakukan kenduri nasi tumpeng, semua aktor ritus keluar dari Balai Judul ke petilasan Buyut Cungking bersama figur warga yang lain jalan kaki, tidak dibolehkan bawa kendaraan sebagai representasi kesabaran di kehidupan. Sesampai di situ, beberapa aktor ritus semakin lebih dulu bersihkan tempat pusara, baik sisi luar atau sisi dalam. Saat sebelum masuk ke tempat petilasan (pusara), tiap orang diharuskan melepaskan alas kaki dan sedikit tundukkan tubuh sebagai lambang meminta ijin jika acara selekasnya dilaksanakan.
Menurut Jurnal Media Bina Ilmiah, Resik Lawon akan diawali figur tradisi lakukan ritus melepaskan kain tutupi cungkup (nisan) sekitar 28 helai. Lantas, masyarakat bawa kain-kain ke sumber air sungai Krambatan Banyu Gulung atau DAM dalam jarak menempuh sekitaran 3 km yang perlu dilakukan jalan kaki.
Selanjutnya, tiap helai kain diperas dan dibasuh sepanjang 3x dalam dua lokasi yang berlainan dan dipikul bersama dengan berganti-gantian. Pemikulannya dilaksanakan memakai pundak kanan dan tidak boleh beralih-pindah, apa lagi sampai jatuh ke tanah. Seterusnya, kain diperas dan dijemur pada tali tampar pada ketinggian 4 mtr. hingga tidak sentuh tanah. Apabila sudah jadi kering, kain di turunkan, lalu 1 minggu selanjutnya dikubur di tempat petilasan Buyut Cungking karena kain itu tidak bisa dipakai kembali.
Kemudian, beberapa aktor ritus menukar kain penutup nisan pusara dengan kain kafan yang baru. Tidak itu saja, kain kafan baru bisa juga didapat hasil dari bantuan suka-rela warga yang dijahit bersama dan sudah disiapkan saat sebelum upacara dilakukan. Sesudah semua proses sudah dilaksanakan, upacara paling akhir dalam serangkaian Resik Lawon untuk menyambung bulan Ramadan ialah nyekar atau ziarah pendam di petilasan Buyut Cungking.
Paling populer di Ramadan
Angkasa Pura II Aktifikan 20 Posko Pantauan Angkutan Lebaran 2023
8 jam yang lalu
Kapan Umat Islam Merayakan Ramadan Dua Kali dalam Satu tahun?
22 jam yang lalu
Sebutkan Pemudik Jabodetabek Raih 18,3 Juta Orang, BPTJ Minta Mudik Lebih Awalnya
2 jam yang lalu
Polda Metro Jaya Persiapkan Service Penitipan Kendaraan Gratis sepanjang Mudik Lebaran
6 jam yang lalu
Sejarah Ketupat, Awalannya Bukan Makanan Ciri khas Lebaran
7 jam yang lalu
Kelebihan Melaksanakan ibadah Bulan Ramadan di Mushola Nabawi
20 jam yang lalu
Dewi Sandra Gunakan Peristiwa Ramadan untuk Belajar Al-Quran Kembali
16 jam yang lalu
Taman Safari Bogor Persiapkan Program Menarik Sepanjang Liburan Lebaran 2023: Safari Journey sampai Visit Istana Panda
6 jam yang lalu
BPKH Gelontorkan Rp 15 Miliar untuk Kontribusi Alquran sampai Hadiah Ramadan
23 jam yang lalu
Mengenali Ketetapan Zakat Fitrah dalam Islam
9 jam yang lalu